Dalam proses seleksi kerja, perusahaan sering menggunakan psikotes sebagai alat untuk mendapatkan gambaran mengenai kemampuan intelektual dan kepribadian kandidat karena diyakini sebagai alat yang cukup objektif untuk menilai apakah profil seseorang cocok mengisi posisi tertentu. Psikotes adalah merupakan sebuah rangkaian tes yang umumnya dilakukan oleh para psikolog atas permintaan seseorang atau pun sebuah organisasi yang tujuan psikotes ini adalah untuk bisa memberikan gambaran utuh mengenai aspek-aspek psikologis seseorang sesuai dengan kebutuhan dan keperluan orang atau pun organisasi (perusahaan, yayasan) yang mengadakannya. Demikian adalah pengertian psikotes itu sendiri. Psikotes adalah merupakan sebuah rangkaian tes yang umumnya dilakukan oleh para psikolog atas permintaan seseorang atau pun sebuah organisasi yang tujuan psikotes ini adalah untuk bisa memberikan gambaran utuh mengenai aspek-aspek psikologis seseorang sesuai dengan kebutuhan dan keperluan orang atau pun organisasi (perusahaan, yayasan) yang mengadakannya. Demikian adalah pengertian psikotes itu sendiri. Psikotes adalah merupakan sebuah rangkaian tes yang umumnya dilakukan oleh para psikolog atas permintaan seseorang atau pun sebuah organisasi yang tujuan psikotes ini adalah untuk bisa memberikan gambaran utuh mengenai aspek-aspek psikologis seseorang sesuai dengan kebutuhan dan keperluan orang atau pun organisasi (perusahaan, yayasan) yang mengadakannya. Demikian adalah pengertian psikotes itu sendiri.
Rangkaian alat tes yang digunakan oleh setiap perusahaan bisa
berbeda-beda, kurang lebih tergantung pada level jabatan dan tingkat
pendidikannya. Untuk tes yang menilai kemampuan intelektual, sifat tes tentu saja Benar-Salah. Contoh alat tes : CFIT, IST.Ada juga alat tes yang bertujuan melihat ketekunan, keajegan kerja, dan daya tahan Anda dalam menghadapi tugas-tugas rutin. Anda akan diminta menghitung ratusan bahkan ribuan angka-angka, disinilah stamina dan kejernihan berpikir Anda diuji. Contoh : Pauli, Kraeplin.Sedangkan alat tes yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepribadian kandidat tidak ada yang benar atau salah.
Alat ini bisa berupa pertanyaan/pernyataan yang menggambarkan diri Anda (seperti DISC atau Papikostik) atau Anda diminta untuk menggambar sesuatu. Misalnya, wartegg test (8 kotak dengan simbol-simbol tidak bermakna), DAP (Draw a Person), dan menggambar pohon berkambium. Yang seringkali terjadi, kandidat tidak jujur dalam mengerjakan tes. Bisa jadi faking-good karena merasa tidak aman – takut tidak lolos psikotes misalnya. Kondisi ini bisa fatal karena seandainya diterima, perusahaan mendapatkan informasi yang salah dan menempatkan kandidat pada posisi yang tidak sesuai dengan kepribadiannya, tentu saja nantinya akan berpengaruh langsung pada kinerjanya.
Namun psikotes bukan satu-satunya alat untuk mengambil keputusan karena hasil psikotes akan di-probing dengan wawancara. Jadi, kesimpulan tentang cara mengerjakan psikotes adalah kerjakan dengan jujur sesuai dengan yang Anda rasakan/yang paling menggambarkan diri Anda. Kondisi Anda harus fit
Berikut beberapa tips sukses mengerjakan soal-soal psikotes :
Memahami Petunjuk Awal Pengerjaannya.
Ketika pada awal kita akan mengerjakan soal-soal psikotes maka langkah awal yang perlu dilakukan adalah pemahaman yang benar bagaimana cara serta petunjuk mengisi berbagai macam soal psikotes. Karena ada beberapa petunjuk pengerjaan ujian kepribadian ini yang berbeda-beda. Jangan sampai kita salah mengisi karena pemahaman yang keliru dalam mengerjakannya.
Percaya Diri Dan Optimis.
Dalam mengerjakan segala sesuatu termasuk mengerjakan soal tes intelegensi semacam ini maka rasa kepercayaan diri yang tinggi dibutuhkan. Bila ada awalnya kita sudah pesimis dan akan mengalami kesulitan dalam mengerjakan ujian tes ini maka hal ini akan membawa pengaruh buruk terhadap diri kita ketika mengerjakannya. Untuk itulah kita harus selalu optimis dan berjuang tanpa kenal menyerah dan jangan berputus asa dalam mengerjakan berbagai macam ujian intelegensia ini. Dan kita harus mampu dan mengendalikan rasa tanda gejala stres ketika kita sedang berhadapan dengan serangkaian uji kepribadian ini.
Mengerjakan Soal Dari Yang Paling Mudah.
Hal ini akan membantu kita mengefisienkan dan memanfaatkan waktu tes psikotes dengan baik. Karena memang dalam tiap ujian akan selalu ada batas waktu pengerjaannya. Dan mengerjakan soal-soal yang dianggap paling susah adalah di akhir waktu. Jangan sampai kita kehabisan waktu untuk mengerjakan beberapa soal yang sulit sedangkan masih banyak soal yang belum terjawab dengan baik. Waktu yang tepat, mengerjakan dengan benar dan teliti adalah bagian dari tips mengerjakan soal psikotes ini.
Konsentrasi, Ketelitian Dan Ketenangan Diri.
Dalam menghadapi ujian psikotes ini 3 hal ini amat membantu kita. Karena tanpa ketiganya maka hasil yang diharapkan akan jauh dari kenyataan. Bisa saja kita pandai dan cerdas akan tetapi tanpa ketelitian serta ketenangan diri maka hal ini akan dirasakan sebagai kekurangan. Bahkan bisa membuat kita gagal ujian tes intelegensia semacam ini. Ini juga merupakan tips lulus ujian psikotes yang bisa dijalani juga oleh kita.
Banyak Berlatih Soal Psikotes.
Sebelum kita sampai dalam tahapan mengikuti tes semacam ini, maka alangkah baiknya kita menyiapkan diri dengan belajar soal-soal tes intelegensi dan juga contoh soal-soal psikotes yang tentunya akan kita mudah dapatkan di toko buku. Karena pada dasarnya juga soal semacam ini hampir sama bentuknya hanya saja dibedakan dalam bentuk dan cara yang berbeda. Walaupun intinya soal adalah sama. Dengan banyak belajar dan berlatih soal akan memudahkan diri kita mengerjakannya pada saat kita melamar pekerjaan atau pun masuk sekolah dengan malalui tes dengan baik dan bisa mengerjakannya dengan benar pula.
http://sanggita.wordpress.com/2008/08/14/cara-mengerjakan-psikotes/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar